Nostalgia Sackie Teah Doe Bersama Barito Putra

Nostalgia Sackie Teah Doe Bersama Barito Putra

Liga 1 yang notabenenya menjadi liga tertinggi di tanah air telah resmi digulirkan semenjak pertengahan tahun ini. Di musim ini Liga 1 telah memasuki usianya yang kedua setelah sebelumnya persepak bolaan tanah air dirundung berbagai masalah hingga sempat mendapatkan skorsing dari FIFA. Dampaknya secara otomatis berbagai kompetisi terpaksa harus dihentikan termasuk juga Liga yang sudah berjalan.

Setelah kembali bergulir Liga Indonesia yang sebelumnya bernama Indonesia Super League (ISL) kini beganti nama menjadi Liga 1, dimana dalam kompetisi liga ini diikuti oleh 18 klub yang berasal dari berbagai kota di Nusantara ini. Salah satu klub yang mengikuti kompetisi Liga 1 ini adalah tim Barito Putera. Tim yang berjuluk Laskar Antasari ini memang menjadi langganan klub yang selalu eksis di liga tertinnggi semenjak promosi dari Divisi Utama pada musim 2011/2012 lalu.

Sackie Teah Doe Resmi Berseragam Barito Putera

Di musim 2019/2020 ini Barito Putera semenjak awal kopetisi belum mampu menampilkan permainan terbaiknya seperti yang dulu-dulu. Racikan antara pemain dan pelatih dirasa masih kurang begitu klop sehingga dampaknya Barito sangat kesulitan melewati kompetisi ini dan selalu menjadi bulan-bulanan oleh para musuhnya dalam setiap jadwal bola yang dilakoninya. Karena tidak kunjung tampil bagus, maka manajemen akhirnya menginginkan penyegaran pada pelatih maupun pada pemainnya.

Dilansir dari liveskor terbaru manajemen Barito Putera pada bursa transfer paruh musim ini berhasil menggaet pelatih handal Jajang Nurjaman serta memulangkan pemain andalannya yang dulu pernah menjadi top skor Sackie Teah Doe. Nama Sackie memang sudah tidak asing lagi di telinga para pemain maupun suporter mengingat dahulu kala saat masih berlaga di Divisi Utama Sackie berhasil menjadi Topskor bagi Barito Putera dan berhasil mengantarkannya promosi di liga tertinggi untuk pertama kalinya.

Rekrutan baru tersebut bisa dibilang sebagai nostalgia setelah sekian lama Sackie pergi meninggalkan Barito Putera dan hijrah ke Myanmar. Pihak manajemen sangat berharap banyak pada rekrutan baru tersebut baik itu Janur ataupun Sackie. Manajemen tidak menuntut hal yang muluk tuntutan utamanya adalah menyelamatkan Barito Putera dari jurang degradasi mengingat saat ini posisi Barito berada satu strip di atas zona degradasi.

Posisi 16 dengan koleksi poin sebanyak 15 poin adalah posisi Barito Putera untuk saat ini mengingat jadwal bola telah berjalan hampir separuh musim. Hal ini tentunya menjadi PR yang cukup berat bagi para pemain, pelatih, serta menejemen. Jangan sampai di akhir musim nanti Barito harus merelakan dirinya tergusur dan kembali berlaga di Divisi Utama atau Liga 2. Untuk itulah, tuntutan utama dari manajemen kepada para rekrutan anyar tersebut adalah menyelamatkan Barito dari degradasi dan membawanya pada posisi aman.

Sackie mengatakan kepada liveskor terbaru jika dirinya sangat senang dapat kembali berseragam Barito Putera setelah sekian lama pergi. Ia berjanji akan bekerja semaksimal mungkin agar klub kesayangannya ini tidak jatuh pada jurang degradasi dan tetap optimis musim depan akan bertarung kembali dengan lawannya kembali di Liga 1.