Akibat Cuitan Di Twitter, Bernardo Silva Terancam Sanksi Dari Fa

Akibat Cuitan Di Twitter, Bernardo Silva Terancam Sanksi Dari Fa

Gelandang Manchester City asal Portugal, Bernardo Silva, terancam mendapat sanksi dari FA akibat cuitannya di Twitter. Cuitan Silva pada rekan setimnya, Benjamin Mendy, dianggap mengandung isu rasisme.

Silva, dengan gurauannya di Twitter yang membandingkan Mendy dengan karakter dari produk cokelat Conguitos, dilaporkan oleh kelompok anti-diskriminasi Kick It Out. Kelompok tersebut merasa gurauan Silva termasuk perbuatan yang ofensif dan tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang figur publik.

Meskipun Silva dan Mendy adalah sahabat karib sejak berlaga bersama di Monaco hingga LIVESKOR TERBARU saat ini, banyak pihak yang menganggap Silva telah melampaui batas. Berbagai pihak mengecam cuitan tersebut dan menganggap Silva adalah orang yang rasis.

Atas tuduhan isu sara yang ia lakukan, Silva sangat menyayangkan respon publik atas hal ini. Dalam cuitan lainnya, pemain berusia 25 tahun tersebut mengungkapkan kekecewaannya bahwa orang-orang sekarang sudah tidak lagi dapat menerima lelucon.

Dukungan demi dukungan juga datang dari rekan satu timnya. Pelatih Manchester City Pep Guardiola berpendapat bahwa cuitan tersebut murni lawakan dan tidak mengandung maksud lain. Menurutnya, Silva adalah pemain yang sangat baik dan bukanlah orang yang rasis.

Mendy juga mengatakan hal yang sama. Ia merasa Silva hanya bercanda dengan dirinya. Ditambah lagi, sebagai orang yang disebut, Mendy sama sekali tidak tersinggung.

Merespon hal tersebut, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menginvestigasi keabsahan dari kabar tersebut. FA memutuskan Silva bersalah dan, karenanya, ia akan dijatuhi sanksi yang sepadan.

Sanksi FA kepada Silva

Setelah melalui proses investigasi dan perundingan, FA menyatakan Silva bersalah. Menurut peraturan yang ditetapkan oleh FA, Silva dianggap melanggar beberapa pasal dan karenanya akan mendapatkan sanksi.

Meskipun sebelumnya diberitakan bahwa FA akan menjatuhkan sanksi enam laga pada Silva, hal itu tidak sepenuhnya benar. Ini dikarenakan sanksi enam laga merupakan sanksi yang diberikan jika pelanggaran dilakukan dalam pertandingan sesuai jadwal bola nantinya.

Namun, sanksi ini tidak dapat sepenuhnya berlaku karena kasus Silva tidak terjadi selama proses pertandingan berlangsung. Oleh sebab itu, FA akan merundingkan kembali sanksi yang sepadan untuk kasus tersebut.Dengan kata lain, sanksi tersebut dapat menjadi lebih ringan maupun lebih berat.

FA memberikan pernyataan bahwa Silva telah melanggar peraturan FA E3. Lebih detailnya lagi, pelanggaran tersebut mengarah pada cuitannya dalam media sosial Twitter pada tanggal 22 September lalu.

Pelanggaran yang ditengarahi merujuk pada pasal 1, di mana Silva dianggap telah melakukan tindakan penghinaan atau tindakan yang tidak pantas dalam permainan. Terlebih lagi, ia juga dianggap melanggar pasal 2 yang mengindikasikan pelanggaran yang diperburuk dalam konteks pelecehan suku atau ras secara tersurat maupun tersirat.

Atas dakwaan tersebut, Silva berhak dan diminta memberikan klarifikasi kepada FA selambat-lambatnya tanggal 9 Oktober 2019.